Senin, 05 Mei 2014

kelebihan dan kekurangn vario 125

Berawal dari waktu senggang di hari ini, kami berdua ngobrol ngalor ngidul sampai akhirnya mata tertuju pada skutik Honda. Skutik vario honda ini sudah banyak diulas para blogger di tanah air.
semacam TMC blog atau IWB dalam berbagai aspek. Namun ternyata masih banyak juga hal yang belum kita ketahui secara langsung dari skutik ini

Untuk tingkat penjualan di Indonesia boleh saja jika skutik ini merajai kelasnya 125cc dibanding pesaing terdekatnya Yamaha Xeon 125, tapi jika anda speed freak Yamaha Xeon adalah pilihan yang tepat jika menilik dari hasil komparasi speed test yang dilakukan oleh mas iwan banaran
Tapi siapa yang hanya butuh motor buat ngebut ???
Berbekal modal dasar yang honda keluarkan bahwa skutik ini hanya untuk transportasi jarak pendek dalam kota, semua fungsi standar sebenarnya sudah dimiliki oleh varian skutik ini. Elektrik starter yang lembut, bagasi yang luas dan penampilan yang cukup wah. Kami sendiri kepincut dari awal sewaktu melihat struktur body Honda Vario 125 ini, bahkan ada kawan yang bilang body nya terlihat mewah, ok lah semua bergantung orang memandangnya masing-masing.
Berdua kami menilik satu per satu bagian dari skutik ini agak kaget juga melihat kabel speedo meter tidak terjulur keluar di ban depan, kami sempat bingung, setelah kontak pada posisi on tuas rem di tekan dan tombol starter dipencet kami coba cari darimana asal putaran roda yang dibaca oleh speedo Walah ternyata dari roda belakang….. karena pas tuas gas dipelintir sedikit jarum penunjuk kecepatan naik. Kami berpikir kenapa harus dibelakang ???
Sedikit berdebat kami menyimpulkan bahwa dengan pergerakan roda belakang jauh lebih efektif untuk mengetahui umur mesin…
karena sewaktu kita ke bengkel gas digebar geber putaran mesin menggerakkan roda dan dibaca oleh speedo meter sehingga kita tahu lebih pasti ternyata mesin kita bekerja sewaktu motor dalam kondisi diam, sisi baiknya kita tau kapan pastinya harus ganti oli dan sparepart lain nya, salah satu sisi buruknya sewaktu penjualan kembali, karena angka di speedo meter menunjukkan angka yang tinggi…  :D :D
Setelah itu kami coba untuk test kenyamanan, dengan busa jok yang tipis, duduk diatas jok skutik ini terasa sangat menyiksa jika untuk perjalan yang cukup jauh.Menilik juga bagian suspensi terasa cukup nyaman. Berjalan santai antara 40 kpj hingga 60 kpj skutik ini memiliki semua fitur kenyamanan yang cukup memadai, tapi jalanan tidak selalu mulus, sewaktu melindas lubang ada suara “gedubrag” yang cukup keras di salah satu bagian skutik ini. Wah suaranya cukup mengganggu, karena tiap kali melindas lubang suaranya keluar dan cukup keras. kami berpikir dari isi bagasi, setelah bagasi dikosongkan suaranya tetap ada, hingga salah satu dari kami mulai melirik ke standar belakang skutik ini. kami coba ikat standar nya dengan tali seadanya, dan hasilnya…. suaranya gak ada mas bro !!!!

kesimpulan akhirnya tertuju pada pegas standar belakang yang kurang kuat seandainya diganti dengan pegas yang lebih kencang mungkin suara mengganggu itu dapat diminimalisir….
kami berboncengan ke warung kopi dengan tujuan istirahat dan melanjutkan perbincangan topik yang kita temui, nelewati polisi tidur bagian bawah dari skutik ini “nyangkut” di polisi tidur…. Hadew ternyata ground cleareance nya juga kurang tinggi.. Jalanan mulai turun dan agak sepi kami pelintir sedikit gas nya hingga kira-kira 60 kpj, masih enak juga dikecepatan sedang, agak terbawa perasaan jalanan kosong ngebut dikit ah.. :D :D lumayan lah untuk sekelas matic boncengan bisa ke 100 kpj, akhirnya kami coba hard breaking (bergaya pembalap) walah rem depan nya kok masi ngacirr… akhirnya jurus terakhir digunakan tekan tuas rem 2-2 nya dengan keras…. dan berhenti juga akhirnya.
Ternyata untuk masalah breaking skutik ini rem depan nya lembut sekali berbeda dengan yamaha yang galak banget sebanding dengan tenaga dan speed yang mampu dikeluarkan dari skutik nya. pembahasan berlanjut dan sambil ngopi bareng sahabat lama itu terasa menyenangkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar