Senin, 05 Mei 2014

kemandirian bangsa untuk meningkatkan ketahanan nasional

meningkatkan transportasi umum untuk nasional

Terlepas dari kondisi yang ada saat ini, suka tidak suka transportasi umum yang buruk bila dibiarkan saja akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Waktu yang panjang di perjalanan memicu menurunnya kekebalan tubuh. Setiap harinya tubuh dipaksa menghadapi polutan, dan segala ketidaknyamanan dalam perjalanan. Akibatnya begitu sampai di di kantor, tubuh sudah dalam kondisi lelah. Dengan kondisi demikian kemudian bertemu dengan beban pekerjaan sehingga menyebabkan stress. Sesampai di rumah sudah tinggal energy sisa saja dan menjadi lebih sensitif. Sehingga bila terjadi sedikit gesekan masalah rumah tangga menjadi masalah besar. Esoknya harus bangun pagi lagi untuk menghindari macet dan sorenya mengalami kemacetan yang sama. Untuk beberapa orang memilih pulang larut untuk menghindari macet. Hal itu semakin mengurangi waktu di rumah bercengkrama dengan keluarga dan tentunya mengurangi waktu istirahat. Rutinitas yang sama berlanjut, begitu seterusnya. Kondisi tersebut, lebih jauh lagi memicu ketidakharmonisan keluarga, perceraian yang tak terhindarkan dan anak yang kurang kasih sayang menjadi awal sebab kenakalan remaja terjadi, dan sebagainya.

Dengan mempertimbangkan dampak buruknya transportasi umum sejauh itu, maka sudah saatnya transportasi umum perlu dirancang sedemikian rupa menjadi kebanggaan yang dapat diandalkan  masyarakat.
Bagaimana mewujudkan transportasi umum yang handal?
Saya bukan ahli transportasi, dan diluar sana tentu ada yang lebih ahli memberi solusi transportasi umum. Namun tidak ada salahnya saya mencoba memberikan masukan terhadap kusutnya permasalahan transportasi umum kita saat ini.  Berkaca pada ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, nyaman, cepat dan murah.( Warpani, 1990)
Sistem transportasi yang teruji
Sistem transportasi meliputi jadwal keberangkatan, trayek/rute, pembiayaan, ketersediaan angkutan dan terintegrasinya antar moda transportasi. Jadwal keberangkatan semisal kereta/KRL harus tepat waktu. Sistem transportasi ini sangat penting perannya dalam mensukseskan program  transportasi umum di perkotaan. Sebaliknya, tanpa sistem yang teruji justru menyebabkan akan semakin semrawutnya transportasi kota.

Pengadaan transportasi umum yang nyaman
Pengadaan transportasi umum bukan saja dalam hal jumlahnya saja namun juga perlu pengadaan transportasi umum yang nyaman. Selain pengadaan,  juga melakukan peremajaan terhadap angkutan yang sudah ada.

Perlunya informasi dan promosi angkutan umum
Transportasi umum yang ada nantinya perlu didukung keberadaannya. Dukungan itu berupa informasi transportasi umum yang mudah di akses baik melalui media online dan offline. Selain itu, perlunya promosi pemanfaatan transportasi umum, misalnya dengan adanya program diskon karcis dan mewajibkan pejabat dan pegawai pemerintah ikut menggunakan transportasi umum. Melalui informasi dan promosi, diharapkan penggunaan transportasi umum akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak saja untuk kalangan menengah ke bawah namun untuk semua kalangan.
Memperkecil peluang kriminalitas dalam transportasi umum
Antara lain dengan adanya bus atau gerbong kereta api khusus wanita dan anak. Selain itu juga perlu menambah personel keamanan pada pos-pos yang rawan terjadinya kriminalitas. Dengan begitu dapat menekan peluang adanya kriminalitas pada transportasi umum.

Bila transportasi umum ini telah dikembangkan dan dibenahi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih untuk membeli kendaraan pribadi. Dengan transportasi umum yang handal, dapat mengurangi waktu yang sia-sia dijalan, sehingga waktu yang dimiliki lebih bermanfaat yang akhirnya meningkatkan produktivitas. Dengan transportasi umum yang handal pula, masyarakat kota tidak stress begitu sampai rumah, menjadikan hubungan keluarga lebih harmonis dan tentunya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.
Permasalahan kemacetan Jakarta belakangan kembali terdengar semakin nyaring bagi masyarakat Indonesia terutama warga Jakarta. Berbagai solusi telah dikemukakan dan bahkan sudah mulai dilaksanakan oleh pemerintah kota Jakarta, seperti pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) serta rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Selain itu beberapa tokoh nasional juga sudah melemparkan solusi untuk permasalahan ini. Prof. Ade Sjafruddin, guru besar rekayasa transportasi, Fakultas Teknologi Sipil dan Kelautan ITB angkat bicara mengenai permasalahan ini.

Kemacetan dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana kebutuhan lebih besar dibanding fasilitas yang menunjang pemenuhan kebutuhan tersebut. Misalnya pada suatu angkutan umum, hanya terdapat 10 seat saja, sedangkan terdapat 15 penumpang yang ingin naik, maka terjadi kemacetan. Begitu pula dengan kondisi jalan. Fasilitas jalan raya yang ada di Jakarta tidak dapat mengakomodasi banyaknya kendaraan yang akan melewati jalan tersebut, sehingga terjadi kemacetan. Hal ini dapat terjadi akibat laju pertumbuhan jumlah kendaraan yang jauh lebih tinggi dibandingkan laju peningkatan fasilitas jalan raya.

Sampai saat ini, sudah ada beberapa rancangan penyelesaian masalah kemacetan yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta, seperti pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang baru saja disetujui oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) Rabu (24/04/13) lalu. Dengan adanya pembangunan JLNT, pemerintah DKI mengharapkan dapat mengurangi kemacetan yang terjadi. Akan tetapi, pilihan ini sebenarnya bukanlah pilihan yang efisien untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang terjadi di Jakarta. Pembangunan JLNT tentu saja dapat mengurangi kemacetan, tapi hanya akan berlaku efektif selama beberapa tahun ke depan saja jika tidak dilakukan penekanan terhadap laju peningkatan jumlah kendaraan.
Maksud dari semua ini adalah masyarakat dan pemerintah kita harus meningkatkan transportasi umum kita .. karna tranportasi umum kita sudah nyaman maka oto matis  masyarakat ingin menggunakan fasilitas tersebut dan Negara kita akan maju dan sukses apa bila pendapatan Negara dari tranportasi umum ,, serta kepercayaan masyarakat pada transportasi umum meningkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar