Nama : Fawwaz Fadika
Andigama
Kelas : 4EA11
NPM : 12212835
Tugas
Softskill
Etika
Bisnis
Adat
Istiadat
Pentas Wayang kulit
PENDAHULUAN
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia
yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju
kepada roh spiritual,
dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada
juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna
'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari
belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang
dalang
yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik
gamelan
yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang
terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau
lampu minyak (blencong),
sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat
bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus
memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Secara umum
wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata
dan Ramayana,
tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon
carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
TEORI
Informasi
budaya tentang sejarah wayang kulit. Sebelum kebudayaan Hindu memasuki wilayah
nusantara, khususnya pulau Jawa, kesenian wayang Purwa atau wayang kulit sudah
ada (dalam bentuknya yang asli). Kemudian kesenian wayang kulit mulai
berkembang saat masa Hindu Jawa. Masa Hindu Jawa adalah masa transisi
masyarakat Jawa ketika itu masih belum melepaskan sepenuhnya tradisi animisme
dan dinamisme. Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan
bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari
Kerajaan Mamenang/Kediri.
ANALISIS
Wayang kulit merupakan sejenis hiburan pementasan bayang yang
terhasil dari patung yang dibuat daripada belulang (kulit
lembu/kerbau/kambing). Terdapat pelbagai jenis wayang kulit bergantung kepada
tempat asal mereka. Wayang Kulit dari segi rekod bertulis berasal dari China,
sejak Dinasti Han.
Ia merupakan seni tradisional Asia
Tenggara merangkumi Indonesia, Thailand, dan Malaysia, yang terutama berkembang di Phattalung
wilayah selatan Thailand,Jawa dan disebelah timur dan utara semenanjung Malaysia
seperti di Kelantan,
Kedah,
Perlis
dan Terengganu.
Wayang kulit dimainkan oleh
seorang dalang
yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh muzik
gamelan
yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Dalang memainkan wayang kulit di
balik kelir, iaitu layar yang terbuat dari kain
putih, sementara di belakangnya disuluhkan lampu eletrik atau lampu minyak (dian), sehingga para penonton yang berada
disebelah berlawanan layar dapat melihat bayangan wayang yang berada ke kelir.
Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan
akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Wayang kulit Indonesia
telah diakui oleh UNESCO
pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam
bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage
of Humanity ).
REFERENSI
http://www.wonogirikab.go.id/home.php http://www.pariwisata.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&submode=detail&id=1126
lengkap dan sangats membantu kak keren
BalasHapusbpom bogor