Sinetron ini
mengisahkan tema utama mengenai liku-liku kehidupan preman di Kota
Bandung. Selain itu, sinetron ini mengisahkan karakter setiap peran;
seputar kisah kehidupan kelompok pencopet di angkot hingga para preman
yang punya masalah masing-masing. Kisah awalnya bersentral pada Kang
Bahar (diperankan Didi Petet) yang dikenal sebagai jéger kahot (preman senior) di wilayah Kota Bandung.
Kang
Bahar menguasai kawasan pasar,
terminal, dan jalanan. Dalam melaksanakan bisnisnya, ia mempunyai
sistem organisasi dengan pola struktur dengan adanya tangan kanan (Kang
Muslihat) ditunjang para preman yang bergerak di lapangan. Seiring
dengan bertambahnya usia dan rasa cinta yang sangat dalam pada istrinya,
Kang Bahar lebih memilih tinggal di rumah menunggui istrinya yang
sakit yang sangat ia sayangi.
Preman Sayang Keluarga
Selain itu, Kang Bahar pun ingin mulai mengubah hidup lebih dekat dengan agama serta ketiga anak perempuannya. Hingga suatu waktu, Khadijah, istri yang sangat disayanginya itu harus menghadap Sang Khalik. Kang Bahar pun merasakan kehilangan dan duka cita sangat mendalam. Sosok sang istri adalah segalanya bagi Kang Bahar. Ia yang dikenal sebagai pemimpin preman hanya bisa diluluhkan oleh istrinya.
Preman Sayang Keluarga
Selain itu, Kang Bahar pun ingin mulai mengubah hidup lebih dekat dengan agama serta ketiga anak perempuannya. Hingga suatu waktu, Khadijah, istri yang sangat disayanginya itu harus menghadap Sang Khalik. Kang Bahar pun merasakan kehilangan dan duka cita sangat mendalam. Sosok sang istri adalah segalanya bagi Kang Bahar. Ia yang dikenal sebagai pemimpin preman hanya bisa diluluhkan oleh istrinya.
Cerita
mulai berkembang, ketika Kang Bahar menghadapi kondisi dilematis. Ini
berimbas juga pada anak buahnya: Kang Mus, Komar, dan sebagainya sebagai
pengikut setia. Sadar akan kondisinya, akhirnya Kang Bahar benar-benar
pensiun dan menyerahkan
kekuasaan pada Kang Mus. Penyerahan kekuasaan tersebut diadakan dalam
sebuah pertemuan besar preman anggota Kang Bahar di dekat fly over
Kiaracondong. Penyerahan kekuasaan itu ditandai dengan pemberian cincin
akik dari Kang Bahar kepada Kang Mus. Maka, resmilah Kang Mus memegang
tampuk pimpinan tertinggi para preman. Inilah adegan penutup dari
sinetron "Preman Pensiun" di season 1.
Konflik
muncul ketika preman lain yang ingin memanfaatkan situasi dengan
berupaya merebut wilayah kekuasaan dari klan Kang Bahar. Ialah sosok
Jamal yang bermain di balik kekisruhan yang ada selalu menimbulkan
kontra antara dia dengan klan Kang Bahar. Tokoh antagonis ini sebelumnya
memendam sakit hati pada Kang Bahar karena ia merasa dibiarkan
dipenjara. Ia terus mencoba menggerus wibawa dan kekuasaan klan Kang
Bahar. Apalagi saat Kang Bahar memutuskan pensiun, Jamal pun seakan
mendapat kesempatan untuk merongrong laskar preman yang dikomandani Kang
Mus.
Tontonan yang Menyajikan Tuntunan
Kisah dalam sinetron komedi ini juga penuh kejutan nasib tokoh dan juga kelucuan di dalamnya. Rasanya di sini sulit untuk menentukan mana pemain utama dan mana pemain figuran. Dengan jumlah pemain lebih dari 30 orang, sebagian besar memiliki karakter unik
blognya bagus sekali kak
BalasHapusperbedaan tepung terigu dan tapioka