PENDEKATAN DEDUKTIF
Pengertian
Pendekatan
deduktif (deductive approach) adalah
pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat
premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat
menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai
pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the general to the specific).
Contoh:
jika
meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan
yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang,
dll. pertanyaan yang akan diajukan sudah
jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. artinya sudah disiapkan semua
tinggal cari data.
PENDEKATAN INDUKTIF
Pengertian
Pendekatan
induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the
general). APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi, Statement
ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan
(statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.
Contoh:
bisa
jadi langsung ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh penelitian
tentang konflik pilkada di desa X) artinya tidak perlu pakai kuesioner tapi
tetapi menggunakan interview guide dan biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di
lapangan.
PERBEDAAN PENDEKATAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Teori
normatif (normative theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement)
yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh.
Sebagai contoh, premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting
reports) seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa
direalisasi (net realizable value measurements of assets) merupakan premis dari
teori normatif. Sebaliknya, teori deskriptif (descriptive theory) berupaya
untuk menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi. Meskipun terdapat
pengecualian, sistem deduktif umumnya bersifat normatif dan pendekatan induktif
umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena metode deduktif pada
dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris yang kesimpulannya
secara ketat didasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk
menemukan hubungan empiris, pendekatan induktif bersifat deskriptif.
Salah
satu pertanyaan yang menarik adalah apakah temuan riset empiris dapat bebas
nilai (value-free) atau netral karena pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari
bentuk dan isi riset tersebut. Meskipun riset empiris berupaya untuk
deskriptif, penelitinya tidak mungkin sepenuhnya bersikap netral dengan
dipilihnya suatu permasalahan yang akan diteliti dan dirumuskannya definisi
konsep yang terkait dengan permasalahan tersebut. Perbedaan yang lebih mencolok
antara sistem deduktif dan induktif adalah: kandungan atau isi (contents) teori
deduktif kadang bersifat global (makro) sedangkan teori induktif umumnya
bersifat partikularistik (mikro). Oleh karena premis sistem deduktif bersifat
total dan menyeluruh maka kesimpulannya pasti bersifat global. Sistem induktif,
karena didasarkan kepada fenomena empiris umumnya hanya berfokus kepada sebagian
kecil dari fenomena tersebut yang relevan dengan permasalahan yang diamatinya.
Meskipun
pembedaan antara sistem deduktif dan induktif bermanfaat untuk maksud
pengajaran, dalam praktek riset pembedaan ini seringkali tidak berlaku. Dengan
kata lain, keduanya bukanlah pendekatan yang saling bersaing tetapi saling
melengkapi (complementary) dan seringkali digunakan secara bersama. Metode
induktif bisa digunakan untuk menilai ketepatan (appropriateness) premis yang
pada mulanya digunakan dalam suatu sistem deduktif.
Metode induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab. Contoh paragraf Induktif: Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.Contoh generalisasi:
- Jika ada udara, manusia akan hidup.
- Jika ada udara, hewan akan hidup.
- Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Referensi : Wikipedia
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
2.
Paragraf induktif merupakan paragraf yang
kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Berikut contohnya :
Contoh paragraf deduktif :
a.
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah.
Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal
“kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Contoh paragraf deduktif dari
koran :
a.
KOTA – Jarang ada pasar tradisional yang
menyediakan layanan kesehatan seperti pasar Songgolangit Ponorogo.
Dinamakan pos kesehatan pasar alias poskespas karena ditujukan melayani
pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan pasien mencapai 20 orang perhari
kendati letak poskespas itu terpencil di dekat area parkir. “Letakya nyelempit, kalau orang baru
pasti bingung mencari, ungkap karmini, salah seorang pedagang yang menjadi
pasien setia poskespas Pasar Songgolangit, kemarin (16/8).
b.
Pos kesehatan di pasar itu memang di
khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan
dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre
saat sepi pembeli. “kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas
pasiennya berusia tua,” papar Yayuk. (pra/hw)
c.
Ada juga perda penyelenggaraan pendidikan.
Aturan itu juga menggariskan sejumlah kebijakan baru di bidang pendidikan.
Misalnya, alokasi bantuan personal kepada sisiwa SD, SMP, SMA/MK swasta. Dengan
alokasi itu, siswa tidak mampu tidak perlu khawatir memikirkan biaya membeli
seragam, hinnga buku tulis. Sebab, pemkot akan menanggung dalam bentuk barang.
Contoh paragraf induktif :
a.
Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya
kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari itu,
kegiatan kerjanbakti sangat penting di lingkungan sekolah.
Contoh paragraf induktif dari
koran :
a.
Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak
perda. Bila dihitung dari awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai
belasan aturan. Namun, sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada
masyarakat.
b.
Dalam APBD 2012, terungkap dana tersebut mencapai RP 248 juta. Berdasar alokasi
anggaran, sosialisasi sedianya dilakukan terhadap dua ribu orang. Namun,
sampai sekarang dana itu masih utuh
alias tak terpakai sama sekali.
http://www.menginspirasi.com/2013/09/mengenal-pendekatan-deduktif-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar